Orang-orang yang bermental kuat dapat terlihat dari beberapa hal yang tidak mereka lakukan. Untuk bisa memiliki mental yang kuat, tujuh sikap dari orang bermental baja ini patut anda simak dan ikuti
Orang Bermental Baja tidak Mengasihani Diri Sendiri
Seseorang yang bermental baja akan menjauhkan dirinya dari sikap mengasihani diri sendiri. Mengasihani diri sendiri merupakan satu sikap yang dapat merusak diri sendiri. Memelihara sikap mengasihani diri sendiri juga akan menghindari seseorang dari menjalani hidup dengan maksimal.
Dengan kata lain, sikap mengasihani diri sendiri perlu dihindari guna memperkuat mental karena sikap tersebut menciptakan emosi yang negatif. Selain membuang waktu, mengasihani diri sendiri juga dapat merusak hubungan. Untuk menghindari sikap mengasihani diri sendiri, seseorang perlu belajar menghargai dan mensyukuri semua yang ia miliki dalam hidup.
Orang Bermental Baja tidak Menghindari Perubahan
Menghindari perubahan hanya akan membuat seseorang sulit untuk berkembang. Ketika seseorang memutuskan untuk menghindari perubahan, orang lain yang siap akan perubahan akan dengan cepat melampaui.
Karena itu, untuk memiliki mental yang kuat, seseorang juga harus siap untuk melakukan perubahan. Ada lima tahap yang bisa dilalui seseorang untuk melakukan perubahan dengan baik. Kelima tahap tersebut ialah pra-kontemplasi, perenungan, persiapan, aksi dan pemeliharaan.
Orang Bermental Baja tidak Khawatir Pendapat Orang Lain
Sebagian orang kerap menilai dirinya sendiri berdasarkan penilaian orang lain terhadap mereka. Padahal sikap tersebut merupakan kebalikan dari kekuatan mental.
Bersikap untuk menyenangkan semua orang merupakan hal yang membuang waktu dan membuat seseorang mudah untuk dimanipulasi. Setiap orang perlu menyadari ia tidak akan pernah bisa menyenangkan semua orang. Menyadari hal ini akan sangat membantu mental seseorang untuk menjadi lebih kuat dan lebih percaya pada diri sendiri.
Orang Bermental Baja tidak Terlena Masa Lalu
Masa lalu adalah masa lalu. Tak ada yang bisa dilakukan untuk mengubah apa yang sudah terjadi. Karena itu, berlama-lama terjebak pada masa lalu dapat menghancurkan diri sendiri. Terlalu lama bergelut pada masa lalu juga akan membuat seseorang sulit untuk menikmati masa sekarang dan menyusun rencana untuk masa depan.
Akan tetapi, masa lalu bukan berarti harus dilupakan. Orang yang bermental baja akan menjadikan kesalahan di masa lalunya sebagai sebuah pembelajaran. Pembelajarn ini yang kemudian digunakan oleh mereka yang bermental baja untuk bergerak maju dengan perspektif baru.
Orang Bermental Baja tidak Melakukan Kesalahan yang Sama Berulang Kali
Orang dengan mental yang kuat kerap melakukan refleksi terhadap yang sudah mereka lakukan. Dari refleksi tersebut, mereka juga belajar untuk tidak menimbulkan kesalahan yang sama.
Mereka yang bermental kuat juga cenderung memilih bertanggung jawab pada kesalahan yang mereka perbuat. Tidak berhenti di situ, mereka juga dengan penuh komitmen menghindari kesalahan yang sama terjadi di masa depan.
Orang Bermental Baja tidak Membenci Kesuksesan Orang Lain
Terlalu memusingkan kesuksesan yang dicapai orang lain tidak akan membawa seseorang mencapai keberhasilannya. Sebaliknya, terlalu fokus pada pencapaian orang lain hanya akan membuat seseorang teralihkan perhatiannya dari tujuan yang ia ingin capai.
Orang Bermental Baja tidak Menyerah pada Kegagalan Pertama
Kesuksesan tidak diraih dalam waktu singkat. Kegagalan merupakan bagian yang akan menghiasi perjalanan seseorang untuk mencapai keberhasilan. Sebagai contoh, buku yang ditulis Theodor Giesel atau Dr Seuss sudah ditolak lebih dari 20 pernerbit. Akan tetapi saat ini nama Dr Seuss menjadi salah satu yang diperhitungkan dalam dunia literasi.
Kegagalan yang dialami seseorang bukan berarti menunjukkan bahwa seseorang tersebut tidak cukup baik. Kegagalan justru dapat dijadikan sebagai satu kesempatan untuk bangkit kembali dan menjadi lebih kuat.
Sumber : Republika